Ilmu
Oleh
Amelinda
Kusumaningtyas
Kelas
: 1KA01
NPM
: 10117620
Jurusan
: Sistem Informasi
Fakultas
: Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas
Gunadarma
2017
A.
Definisi Ilmu
Kata ilmu dalam bahasa Arab “ilm” yang berarti
memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu
pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan dan ilmu sosial dapat
berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.
Ilmu pengetahuan prinsipnya merupakan usaha untuk
mengorganisasikan dan mensistematiskan common sense, suatu pengetahuan
yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, namun
dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan
berbagai metode.
B. Periodisasi
Perkembangan Ilmu serta Tokoh dan Karyanya
Zaman Pra-Yunani Kuno
Pada zaman ini, secara
umum terbagi menjadi tiga fase :
1.
Zaman batu tua yang berlangsung 4 juta tahun SM sampai 20.000/10.000 tahun SM.
Pada zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, diantaranya adalah
menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal
bercocok tanam, dan berternak dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan
pengamatan primitif.
2.
Zaman Batu Muda yang berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2000 SM atau abad 100
sampai 20 SM. Di zaman ini telah berkembang kemampuan-kemampuan yang sangat
signifikan. Kemampuan itu berupa tulisan (dengan gambar dan symbol),
kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan
menghitung. Dalam zaman ini juga berkembang masalah perbintangan, matematika,
dan hukum.
3.
Zaman Logam. Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM. Pada
zaman ini pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai
perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang.
Zaman Yunani Kuno
Zaman ini berlangsung
dari abad 6 M sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap “aninquiring
attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis)” dan
tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap “receptive
attitude mind (sikap menerima segitu saja)”. Sehingga pada zaman ini,
filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman
keemasannya (zaman Hellenisme) di bawah pimpinan Iskandar Agung (356-323 SM)
dari Macedonia, yang merupakan salah seorang murid Aristoteles.
Pada abad ke- 0 M, perkembangan
ilmu mulai mendapat hambatan. Hal ini, disebabkan oleh lahirnya Kristen. Pada
abad pertama sampai abad ke- 2 M mulai ada pembagian wilayah perkembangan ilmu.
Wilayah pertama berpusat di Athena yang difokuskan dibidang kemampuan
intelektual. Sedangkan wilayah kedua, berpusat di Alexandria yang fukos pada
bidang empiris.
Setelah Alexandria dikuasai
oleh Roma yang tertarik dengan hal-hal abstrak, pada abad ke- 4dan ke- 5 M ilmu
pengetahuan benar-benar beku. Hal ini disebabkan oleh tiga pokok penting :
1).
Penguasa Roma yang menekan kebebasan berfikir.
2). Ajaran Kristen
tidak disangkal.
3). Kerjasama gereja
dan penguasa sebagai otoritas kebenaran.
Walaupun begitu, pada
abad ke-2 M sempat ada Galen (bidang kedokteran) dan tokoh aljabar, Poppus dan
Diopanthus yang berperan dalam perkembangan pengetahuan. Pada zaman ini banyak
bermunculan ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang populer pada masa ini,
yaitu :
a.
Thales (624-545 SM) dari Melitas. Ia adalah filsuf pertama sebelum masa
Socrates. Menurutnya, zat utama yang menjadi dasar segala materi adalah air.
Pada masanya, ia menjadi filsuf yang mempertanyakan isi dasar alam.
b.
Pythagoras (582 SM–496 SM) adalah seorang filusuf yang juga seorang ahli ukur
namun lebih dikenal dengan penemuannya tentang ilmu ukur dan aritmatik. Beliau
juga dikenal sebagai ‘’ Bapak Bilangan’’ dan salah satu peninggalan Pythagoras
yang terkenal adalah ‘’Teorema Pythagoras‘’. Selain itu, dalam ilmu ukur
dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan
benda, dan menemukan antara nada dengan panjang dawai.
c.
Socrates (470 SM -399 SM) adalah filsuf dari Athena. Dalam sejarah umat
manusia, Socrates merupakan contoh istimewa selaku filsuf yang jujur dan
berani. Socrates menciptakan metode ilmu kebidanan yang dikenal dengan “Maicutika
Telenhe” yaitu suatu metode dialektiva untuk melahirkan kebenaran.
d.
Democritus dikenal sebagai ‘’bapak atom’’ pertama yang memperkenalkan konsep
atom, bahwa alam semesta ini sesungguhnya terdiri atas atom-atom. Atom adalah
materi terkecil yang tidak dapat di bagi-bagi lagi.
e.
Plato (427 SM- 347SM), ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles,
filsuf yang pertama kali membangkitkan persoalan being (hal ada) dan
mempertentangkan dengan becoming ( hal menjadi).
f.
Aristoteles (384 SM- 322 SM) adalah seorang filsuf yunani yang merupakan murid
dari Plato dan guru dari Alexander. Ia memberikan kontribusi dibidang Metafisika,
Fisika, Etika, Politik, Ilmu kedokteran dan ilmu alam. Dibidang ilmu alam, ia
merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies
biologi secara sistematis.
Selain di Yunani,
astronom dan ahli matematika juga berkembang di india. Aryabatha (476 M)
melahirkan hitungan desimal sederhana. Di bidang astronomi ia juga
memperkenalkan sejumlah fungsi trigonometri (termasuk sinus, versine, kosinus,
dan invers), table trigonometri, teknik-teknik dan algoritma dari aljabar.
Zaman Pertengahan
Zaman ini masih
berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M
sampai sekitar abad 14 M, maka tampillah para teologi di lapangan ilmu
pengetahuan. Segala aktifitas keilmuan harus berdasarkan atau mendukung agama.
Dengan kata lain, aktifitas ilmiah terkait erat dengan aktifitas keagamaan.
Ketika bangsa eropa
mengalami kegelapan, kebangkitan justru milik islam. Hal ini dimulai dari
lahirnya nabi Muhammad SAW pada abad ke 6M. Perluasan wilayah, pembinaan hokum,
serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan pada abad ke
– 7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini, islam mendapat masa keemasannya (golden
age).
Selain itu, pada abad
ini terjadi abad perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan timur, seperti
ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) dan Confucius (konsep kode
etik luhur mengatur akal sehat).
Sepanjang Eropa
mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang kerajaan
bangsa Arab yang di pengaruhi oleh budaya islam.
Dengan berkembanganya
pengaruh islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan yang
berperan dalam perkembangan ilmu. Mereka adalah sebagai berikut :
1. Al
Farabi (870 M -950 M) adalah seorang komentator filsafat Yunani yang
sangat ulung di dunia islam. Kontribusinya terletak di berbagai bidang
matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik. Al- farabi telah membuat
berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik,
kitab Al-musiqa. Selain itu, karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah
Al- fadhilah (kota atau Negara utama) yang membahas tentang pencapaian
kebahagiaan melalui kehidupan politik dan hubungan antara razim yang paling
baik menurut pemahaman dengan hukum ilahian Islam.
2. Al-Khawarizmi
(780 M – 850 M), hasil pemikiran berdampak besar pada matematika, yang
terangkum dalam buku pertamanya, Al-jabar, selain itu karyanya adalah Al-kitab
Al- mukhtasar fi hisab Al-jabr wa’al – muqalaba (buku rangkuman
untuk kulturasi dengan melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat Al-ard
(Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang masih tersimpan di
Strassberg, Jerman.
3. Al
– Kindi (801 M – 873 M), bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir
dari kalangan islam. Al-kindi menuliskan banyak karya dalam bidang geometri ,
astronomi, aritmatika, musik (yang dibangunnya dari berbagai prinsip
aritmatis), fisika, medis, psikologi, meteorologi, dan politik.
4. Al-Ghazali
(1058 M – 111 M) adalah seorang filsuf dan teolog muslim Persia, yang dikenal
sebagai Algazel di dunia Barat. Karya beliau berupa kitab-kitab antara lain
kitab Al-munqidih min adh-dalal, Al-risalah al-quadsiyyah, dan mizan al-Amal.
5. Ibnu
sina ( 980 M – 1037 M ). Ia dikenal sebagai Avicenna di dunia barat. Ia
adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang,
beliau adalah bapak pengobatan modern dan masih banyak lagi sebutan
baginya yang berkaitan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya
merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad – abad.
6. Ibnu
Rusyd (1226 M – 1198 M), yang dalam bahasa latin disebut dengan Averroes, dan
dia adalah filsuf dari spanyol (Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi
bidang filsafat, kedokteran dan fiqih dalam bentuk karangan, ulasan, essai, dan
resume.
7. Ibnu
Khaldun (1332 M – 1406 M), adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan
sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi, dan
ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah ( pendahuluan ).
8. Jabir
Ibnu Hayyan atau Gebert ( 721 M – 815 M ), dia adalah seorang tokoh islam yang
mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia.
9. Al-razi
( 856 M – 925 M ), yang dikenal dengan nama Razes. Seorang dokter klinis
yang terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan suatu penelitian
Al-kimi atau lebih dikenal dengan sebutan ilmu kimia. Beliau mengarang Ensiklopedia
ilmu kedokteran yang berjudul Contenens.
10. Ibnu
Haitam dikenal dalam kalangan cerdik pandai di barat, dengan nama
Alhazen, Dia adalah seorang ilmuwan islam yang ahli dalam bidang sains, falak,
matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan
penyelidikan mengenai cahaya dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat
seperti Boger, Bacon, dan Keppler dalam menciptakan mikroskop dan teleskop.
11. Al–Battani
(850 M – 929 M), memberikan kontribusi untuk astronomi dan matematika. Dalam
astronomi, al–Battani juga meningkatkan ketepatan pengukuran presesi sumbu
bumi.
12. Dalam
bidang fikih ada Imam Hanafi ( 699 M – 767 M ), Imam Malik ( 712 M – 798
M ), Imam Syafi’I (767 M – 820 M ) dan Imam Hanbali ( 780 M – 855 M ), yang
besar dengan kitab masing-masing
13. Dalam
bidang sosial, terdapat nama Yaqut bin Abdullah al Hamawi ( 1179 M – 1229 ),
yang mengarang kitab Mu’jam al-buldan (kamus Negara). Ibnu Yunis, Umar
Al- khayyam , Will Durant, Feilding H. Gorrison, dan Abu Rayhan al – Biruni, di
bidang sains dan antropologi.
14. Shen
Kou ( 1031 M – 1095 M ), seorang ilmuwan cina yang pertama kali
menggambarkan magnet jarum-kompas yang digunakan untuk navigasi.
15. Su
Song (1020 M – 1101 M), juga seorang astronom yang menciptakan langit bintang
pada Atlas.
16. Jamal
Al–din, mendirikan observatorium ikhtiar Al-din yang merancang
pembangunan istana raja di laut utara.
Zaman
Renaissance
Zaman ini berlangsung
pada awal abad 14 M sampai dengan abad 17 M. Renaissance sering diartikan
dengan kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali, rebirth, yaitu di lahirkan
kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir, dan jauh dari ajaran-ajaran
agama.
Tokoh – tokoh ilmuwan
yang berpengaruh di masa ini ialah sebagai berikut :
1. Nicolaus
Capernicus ( 1473 M – 1543 M ), adalah seorang astronom, matematikawan, dan
ekonom yang berkembangsaan Polandia. Ia mengembangkan Teori Heliosentris (Tata
Surya berpusat di matahari).
2. Galileo
Galilei ( 1564 M – 1642 M ), adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia
yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Sumbangannya dalam
keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop ( dengan 32 x pembesaran )
dan berbagai observasi astronomi. Dia adalah orang pertama yang melukiskan tata
surya seperti yang kita kenal sekarang.
3. Tycho
Brahe ( 1546 M – 1601 M ), adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal
sebagai astronom dan kimiawan. Tycho adalah astronom pengamat paling menonjol
di zaman pra–teleskop. Akurasi pengamatannya pada posisi bintang dan
planet tak tertandingi pada masa itu.
4. Johannes
Keppler (1571 M – 1630 M), adalah astronom jerman, matematikawan dan
astronom. Ia paling dikenal melalui hukum gerakan planetnya. Keppler
juga ahli optik dan astronomi. Penjelasannya tentang pembiasan cahaya
tertuang dalam buku “supplement to witelo, expounding the optical part
of astronomy”. Ia orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata.
5. Fancies
Bacon ( 1561 M – 1626 M ), adalah seorang filsuf, negarawan, dan penulis
Inggris. Karya-karyanya antara lain membangun dan mempopulerkan motodologi
induksi untuk penelitian ilmiah, sering kali disebut metode Baconian.
6. Andreas
Vesalius ( 114b M – 1564 M ), adalah ahli anatomi. Ia memperkenalkan tentang
anatomi tubuh manusia. Ia juga menulis sebuak teks mengenai tumbuhan obat.
Zaman modern
Zaman ini sudah dimulai
sejak abad 14 M. zaman ini juga dikenal sebagai masa rasionalisme yang tumbuh
di zaman modern karena munculnya berbagai penemuan ilmu pengetahuan.
Tokoh yang menjadi
pioner pada masa ini adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles Darwin, dan
JJ. Thompson. Keterangan lebih lengkap sebagai berikut :
1.
Isaac Newton ( 1643 M – 1727 ), adalah seorang fisikawan, matematikawan,
ahli astronomi, filsuf alam, kimiawan, dan teolog. Dia dikatakan sebagai “Bapak
ilmu fisika klasik”. Karyanya yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia
Mathematica menjabarkan tentang hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang
mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad ini.
2.
Rene Descartes ( 1596 M – 1650 M ), ia dikenal sebagai Renatus Cartesius,
adalah seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Descartes kadang
dipanggil “Penemu filsafat Modern” dan “Bapak matematika modern”. Pemikirannya
yang menggunakan revolusi adalah “semuanya tidak ada yang pasti , kecuali kenyataan
bahwa seseorang berfikir”.
3.
Charles Robert Darwin ( 1809 M – 1882 M ) adalah seorang naturalis yang teori
revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis
keturunan yang sama (common Descent) dengan mengajukan seleksi
alam sebagai mekanismenya. Teorinya yang paling menggemparkan adalah
“Nenek Moyang Manusia Adalah Kera”.
4.
Joseph John Thompson ( 1856 M – 1940 M ) adalah seorang ilmuan dengan
penelitiannya yang membuahkan penemuan Elektron. Thompson mengungkapkan bahwa
gas mampu mengantarkan listrik. Ia menjadi seorang perintis ilmu fisika nuklir.
Dia juga menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom dan sinar
molekul yang berbeda dengan menggunakan sinar positif.
Zaman
Kontemporer
Zaman ini bermula dari
abad 20 M dan sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan
hasil penemuan mutakhir di zaman ini. Bidang fisika menjadi tiitk perkembangan
ilmu pada masa ini. Hal ini disebabkan karena fisika dipandang sebagai dasar
ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur–unsur fundamental yang
membentuk alam semesta.
Tokoh yang terkenal
pada masa ini adalah Albert Enstein (1879 M – 1955 M), dia adalah ilmuwan
Fisika. Dia mengemukakan teori relativitas. Semenjak tahun 1905 M sampai 1917
M, saat ia menerbitkan tulisan revolusionernya tentang teori Relativitas,
pandangan umat manusia tentang dunia dan alam semesta pun berubah selamanya,
tahap terakhir dari zaman modern telah lahir, dan cakrawala pun bergeser. Masih
ada lagi ilmuwan yang mempunyai ide besar lainnya, antara lain seperti Linus
Pauling, James D. Watson, Miller Urey, Werner Heinsenberg dan Erwin Schrodinger,
Edwin Hubble, Alfred Wegener.
C.
Klasifikasi Ilmu
Ilmu dapat digolongkan
menjadi :
1. Natural Science
(Ilmu Alam)
Ilmu alam adalah ilmu
yang berhubungan dengan gejala-gejala alam yang bersifat fisik, konstan, dan
bisa diamati secara kasat mata. Secara harfiah, ilmu alam adalah istilah yang
digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam
dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun.
Ilmu alam mempelajari
aspek-aspek fisik & non-manusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu
alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu
sosial, humaniora, teologi, dan seni.
Cabang-cabang ilmu alam
antara lain; Astronomi, Biologi, Kimia, Fisika, dan lain lain.
2. Social Science (Ilmu
Sosial)
Sebagaimana diketahui
ilmu-ilmu sosial mengkaji tentang perilaku manusia. Perilakunya dengan manusia
lain baik secara pribadi maupun kolektif dikaji oleh sosiologi, perilaku
kejiwaannya oleh psikologi, perilaku kebahasaannya oleh ilmu bahasa atau
linguistik, perilakunya di masa lampau oleh sejarah, perilakunya mendidik oleh
ilmu pendidikan, perilaku yang terkait dengan budaya atau nilai dan tradisi
oleh antropologi, perilaku transaksinya oleh ilmu ekonomi, perilakunya dalam
mendominasi dan memengaruhi orang lain oleh ilmu politik, perilakunya dengan
tata aturan hidup oleh ilmu hukum dan seterusnya.
Secara harfiah, Ilmu
sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang
berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan
seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari
manusia. Istilah ini juga termasuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang
luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia pada masa
kini dan masa lalu.
Ilmu sosial dalam
mempelajari aspek-aspek masyarakat dilakukan secara objektif, subjektif, dan
intersubjektif yang sebelumnya dianggap kurang ilmiah bila dibanding dengan
ilmu alam. Namun sekarang, beberapa bagian dari ilmu sosial telah banyak
menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian sosial terhadap
perilaku manusia serta faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhinya, telah
membuat banyak peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa aspek dalam metodologi
ilmu sosial. Penggunaan metoda kuantitatif dan kualitatif telah makin banyak
diintegrasikan dalam studi tentang tindakan manusia serta implikasi dan
konsekuensinya.
Cabang-cabang ilmu
sosial antara lain; Ekonomi, Sosiologi, Psikologi, dan lain-lain.
3. Humanities (Ilmu
Humaniora)
Ilmu Humaniora adalah
salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari apa yang diciptakan atau
diperhatikan manusia (dipertentangkan dengan ilmu pengetahuan alam).
Ilmu humaniora
bertujuan memunculkan sosok yang humanis yakni orang yang mendambakan dan
memperjuangkan terwujudnya pergaulan yang lebih baik, berdasarkan asas-asas
perikemanusiaan dan pengabdi kepentingan sesama umat manusia. Secara lebih
khusus, Prof. Dr. IGAK Wardani menjelaskan bahwa tujuan ilmu humaniora adalah
membebaskan pikiran untuk mandiri dalam menemukan, memilih, dan memanfaatkan
informasi, serta membuat manusia lebih manusiawi atau lebih berbudaya.
Cabang-cabang Ilmu
Humaniora antara lain; Bahasa, Sastra, Filsafat, dan lain lain.
D.
Syarat Ilmu Pengetahuan
- Objektif.
Ilmu
harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama
sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat
bersifat ada atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam
mengkaji objek, carilah kebenarannya. Yakni, mengetahui betul objek yang telah
diteliti, sehingga disebut kebenaran objektif,bukan subjektif berdasarkan
subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
- Metodis
upaya-upaya yang dilakukan untuk
meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.
Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara
umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada
metode ilmiah.
- Sistematis
Dalam
perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus
terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk
suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu
menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya
4. Universal
Kebenaran
yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum. Contohnya,
semua segitiga bersudut 180º. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an
yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah
tindakan manusia. Karena itu, untuk mencapai tingkat universalitas dalam
ilmu-ilmu sosial harus tersedia konteks dan tertentu pula.
Daftar Pustaka
KBBI,1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar