Minggu, 21 Oktober 2018

Pengaruh Budaya Asing Terhadap Masyarakat Indonesia


Pengaruh Budaya Asing Terhadap Masyarakat Indonesia












 
Oleh
Amelinda Kusumaningtyas
NPM : 10117620
Kelas : 1KA01
Jurusan : Sistem Informasi
Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi

Universitas Gunadarma
2017












Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur seperti sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bisa bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” di Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Akibat citra budaya yang seperti itu, para masyarakat dari Negara itu sendiri pun terdorong untuk menjadikan citra tersebut sebagai pedoman mereka, demi mencapai keselarasan dan rasa bermatabat dalam hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang utuh untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan perilaku dari orang tersebut.
Pengertian Kebudayaan
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan, bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Macam-macam Kebudayaan
1.      Budaya Timur
Budaya timur banyak bersumber dari agama. Inti kepribadian manusia timur terletak pada hatinya. Dengan hatinya mereka menyatukan akal budi, intuisi, intelegansi dan perasaan.
Pemikiran orang timur lebih menekankan unsur terdalam dalam aqidah. Kebudayaan yang memiliki nilai timur lebih menekankan disiplin mengendalikan diri, sederhana, tidak mementingkan dunia. Sesuatu yang baik menurut budaya timur tidak hanya dalam dunia benda, tidak dengan memanipulasi alam, atau mengubah masyarakat mencari kesenangan dirinya. Jalan untuk memperoleh hikmah keselamatan dan kebebasan diri dari penderitaan dunia tidak terletak pada akal budi, tetapi melalui meditasi, beribadah, atau tirakat.
Indonesia sebagai bagian dari wilayah timur yang menganut kebudayaan timur, juga harus mementingkan kerohanian, gotong-royong dan menjaga keharmonisan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan. Itulah sebabnya macam-macam kebudayaan yang dimiliki indonesi memiliiki kriteria yang sama dengan nilai-nilai budaya timur.
Permasalahannya yang kemudian muncul adalah pengaruh budaya barat yang mulai mengena. Unsur budaya barat hendaknya diserap secara selektif dan hati-hati. Kemajuan barat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi patut kita tiru. Adapun bentuk budaya barat berupa sikap gaya idup mewah, individualism, dan jauh dari kehidupan agama yang tidak patut untuk dicontoh.
2.      Budaya Barat
Kebudayaan yang dimiliki oleh budaya barat cenderung merupakan sisi kebalikan dari nilai-nilai budaya timur. Budaya barat lebih menekankan dunia objektif dibandingkan perasaan sehingga hasil pola pemikirannya membuahkan sains dan teknologi. Nilai budaya barat lebih ditekankan pada pikiran. Barat hanya meyakini sesuatu yang masuk akal saja, sehingga ritual keagamaan dipandang sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.
Kehidupan barat lebih terpikat pada kemajuan material dan hidup. Barat hidup dalam dunia teknis dan ilmiah sehingga mereka menganggap pikiran nilai-nilai hidup yang religius sebagai sesuatu yang tidak bermutu.
Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh  kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang dilakukan secara cepat dan tidak mendalam, dapat menyebabkan terjadinya tumpang tindih antara wujud yang ditampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto  (1990), masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak  positif dan negatif.
1)    Dampak Positif
Pembangunan yang terus berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut diharapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.
2)    Dampak Negatif
Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya;  kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.
a)    Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat akibat tidak meratanya pembangunan.  Apabila jurang pemisah ini tidak segera diselesaikan akan menimbulkan kecemburuan terhadap masyarakat sosial. Kesenjangan sosial itu sendiri akan mengakibatkan lahirnya kelompok kelompok sosial tertentu, seperti adanya kelompok pengangguran yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya yang jika tidak ditanggulangi secara cepat maka akan menimbulkan kasus atau kriminalitas
b)    Kerusakan Lingkungan Hidup
    Polusi udara, menyebabkan sesak nafas,mata pedih, dan pandangan mata kabur.
    Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
    Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat untuk digunakan.
c)    Masalah Kriminalitas
Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang bersifat kejahatan, seperti korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya. Sebagaimana dikatakan oleh E.H. Sutherland (Soejono Soekamto, 1990: 367), kriminalitas merupakan proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat.
d)    Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda atau sekelompok remaja. Misalnya tawuran, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan  oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal dan internal.
1.        Faktor internal
Faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi remaja itu sendiri. Selain itu,  dapat disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2.        Faktor eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri remaja, yang berarti berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorang yang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung akan mempunyai perilaku yang kurang baik dan menyimpang dari nilai norma yang ada.

Daftar Pustaka


http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html
http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/06/pengertian-kebudayan.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dampak COVID-19 terhadap Sektor TIK di Indonesia

Setelah fokus pada dampak bisnis secara umum, kali ini akan fokus pada dampak COVID-19 terhadap bisnis IT. Selain sektor perminyakan, ...