Minggu, 21 Oktober 2018

Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan


A. Pengertian Masyarakat.
Mengenai arti dari masyarakat, saya akan ambil dua definisi dari para ahli sebagai panduan.
1. R. Linton, seorang ahli antropologi, ia mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuansosial dengan batas-batas tertentu.
2. M.J Herskovits, mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
Dapat disimpulkan, bahwa masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu yang telah lama hidup dan juga bekerjasama dalam waktu yang lama. Secara umum, kita mengetahui bahwa masyarakat terbagi menjadi dua tipe yaitu; masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan. Berikut akan saya jelaskan perbedaan dari masyarakt perkotaan dan pedesaan.
1. Masyarakat Perkotaan atau sering juga disebut dengan urban community. Sebenarnya, masyarakat kota itu hanyaberbeda dalam sifat-sifat dan ciri-ciri kehidupannya saja. Masyarakat kota itu tidak hanya terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian,makanan, dan perumahan saja, tetapi tidak seperti itu juga. Orang-orang kota menganggap bahwa kebutuhan hidup itu hanya sekedarnya saja. Itu disebabkan oleh lingkungan mereka. Kita ambil dari aspek makanan, untuk orang-orang kota ketika mereka hendak menerima tamu, mereka akan mengeluarkan makanan cepat saji,  sedangkan untuk orang-orang desa ketika mereka hendak menerima tamu, mereka akan memasak makanan mereka sendiri, tidak peduli tamu mereka suka atau tidak. Pada orang kota, mereka ingin hidangan mereka terlihat mewah dan terhormat, sedang orang desa mereka menganggap bahwa makanan itu hanya sebatas kebutuhan biologis saja berbeda dengan orang kota yang memandangnya sebagai kebutuhan sosial. Demikian juga berlaku untuk pakaian.
Berikut ciri-ciri yang menonjol pada masyarakat kota :
1. Kehidupan keagamaan yang kurang dibandingkan dengan di desa. Kehidupan di kota cenderung lebih kearah duniawi dikarenakan lingkungan ekonominya.
2. Individualis, dimana orang-orang di kota cenderung sulit untuk dipersatukan karena perbedaan kepentingan, paham politik, dan sebagainya.
3. Pembagian kerja di kota mempunyai batas yang nyata, dimana mereka hanya bergaul dengan sesamanya saja. Seperti pegawai negeri lebih banyak bergaul dengan rekan-rekannya, tidak dengan tukang becak atau tukang bubur.
2. Masyarakat Pedesaan biasanya mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa. Cara berusahan dalam ekonomi pun agraris, seperti dipengaruhi oleh iklim, dan keadaan alam, sedangkan yang bukan agraris hanyalah sambilan.
Berikut ciri-ciri masyarakat pedesaan :
1. Biasanya mereka mempunyai hubungan yang lebih dalam dan erat antara individunya.
2. Mereka biasanya hidup berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
3. Sebagian besar pekerjaannya adalah bertani
4. Umumnya mereka adalah homogen, baik dalam hal mata pencaharian, agama atau lainnya.

B. Kota dan Desa
Kota dan desa adalah dua komunitas yang saling terhubung, namun seringkali masyarakat-masyarakat menjadikannya suatu gap atau pembatas antara si kaya dan si miskin. Banyak yang beranggapan apabila kita bekerja atau bersekolah di kota maka kehidupan kita akan berubah menjadi kaya, padahal hal tersebut tidaklah pasti. Semua hal tersebut bergantung kepada kita sendiri. Percuma saja jika kita bekerja atau menuntut ilmu di kota tapi tidaklah serius, hal tersebut hanya akan menaikkan persentase angka pengangguran saja, sebab ketika kita tidak bekerja dengan benar entah itu karena hal tersebut bukanlah bidang yang kita kuasai atau kita hanya bermalas-malasan, maka kita akan dipecat. Pada tugas sebelumnya, saya telah membahas tentang urbanisasi, dimana kini banyak penduduk desa yang melakukan upaya besar-besaran untuk bisa hidup di kota demi memenuhi kebutuhan mereka atau hanya karena ingin menaikkan status sosial mereka. Mereka ingin bekerja di kota meskipun hal tersebut bukanlah keahlian mereka, lalu jika mereka tidak dapat mereka akan menganggur sambil menunggu keajaiban diterima sebagai pegawai di kota. Padahal jika mereka fokus untuk melakukan kegiatan mereka seperti biasa di desa, mereka juga akan bisa hidup layaknya seperti orang kota, asal mereka bersungguh-sungguh.
Dalam hal ini, ada beberapa aspek positif dan negatif yaitu:
1. Wisma : untuk tempat berlindung terhadap alam sekitarnya
2. Karya : untuk penyediaan lapangan kerja
3. Marga : untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi
4. Suka : untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian
5. Penyempurnaan : untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan kualitas umum


Untuk itu semua, maka fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan. Apa saja yang harus ditingkatkan?
1. Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota. Untuk itu pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya.
2. Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat, agar ketika masalah lain timbul tidak bertumpuk.
3. Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak, akan menimbulkan kegelisahan penduduk yang akan menimbulkan masalah baru.
4. Dalam rangka pemekaran kota, harus dijalin kerjasama yang baik antara pemerintah kota dengan tingkat kabupaten agar tidak hanya bermanfaat di kota saja tapi, di kabupaten pun juga.
Jika hal-hal tersebut dijalankan dengan baik maka tidak akan ada kesenjangan sosial yang terjadi antara masyarakat perkotaan dan pedesaan. Dan masalah-masalah yang terjadi seperti urbanisasi, dimana para warga pedesaan menganggap kota lebih baik pun tidak akan terjadi. Karena jika urbanisasi terus meningkat akan menambahkan masalah-masalah ke kota, jika itu tidak diselesaikan dengan baik. Seperti meningkatnya angka kriminalitas, pengangguran dan lain sebagainya.













Daftar Pustaka
Harwantiyoko dan Neltje F. Katuuk. 1997. MKDU Ilmu Sosial Dasar (edisi ke-2 cetakan pertama). Jakarta: Gunadarma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dampak COVID-19 terhadap Sektor TIK di Indonesia

Setelah fokus pada dampak bisnis secara umum, kali ini akan fokus pada dampak COVID-19 terhadap bisnis IT. Selain sektor perminyakan, ...