Rabu, 01 April 2020

Bagaimana Indonesia dan negara lain menghadapi dampak dari COVID-19


Pandemi virus corona atau dikenal dengan nama penyakit COVID-19 telah memberikan dampak yang besar, terutama dalam bidang perekonomian bisnis. Dampak tersebut tidak hanya dirasakan di Indonesia, namun di seluruh dunia. Para pemerintah di berbagai negara dikabarkan telah mengeluarkan total uang sebesar Rp 112 kuadriliun untuk menjaga stabilitas perekonomian global agar tidak depresi. Akan tetapi, hal tersebut dikhawatirkan tidak mampu untuk menghadapi krisis yang diakibatkan oleh COVID-19.

Bank Dunia atau World Bank menganggap bahwa negara – negara berkembang harus segera memulai persiapan agar perekonomian mereka tidak melemah karena pandemi ini. Pandemi ini diperkirakan akan memberikan dampak kemiskinan yang cukup tinggi, terutama untuk negara -  negara di kawasan asia timur dan pasifik, hingga menyentuh angka 11 juta orang. Dampak tersebut juga termasuk untuk Negara Indonesia. Berikut beberapa rekomendasi yang dapat disarankan berdasarkan pendapat dari Bank Dunia :
  1. Menyesuaikan kebijakan kesehatan dan ekonomi makro, pemerintah perlu melakukan langka – langkah pengendalian seperti larangan berpergian atau social distancing yang kini telah diberlakukan namun masih terdapat masyarakat yang tetap bepergian keluar meskipun tahu akibat yang akan terjadi kepada mereka. Masyarakat yang mengacuhkan perintah tersebut antara kurangnya wawasan terhadap pandemi virus corona atau dengan sengaja mengacuhkan perintah social distancing tersebut. Pemerintah harus melakukan sesuatu terhadap masyarakat yang masih mengabaikan social distancing dengan sosialisasi secara jelas atau melakukan pengawasan secara ketat di berbagai tempat, terutama pusat perbelanjaan atau tempat rekreasi.
  2. Memperluas kapasitas perawatan kesehatan, fasilitas serta alat kesehatan menjadi susah untuk didapat seiring dengan bertambahnya jumlah pasien penderita COVID-19. Para dokter dan perawat juga kesulitan mendapatkan APD atau alat pelindung diri dan berbagai alat perlengkapan medis dikarenakan kepanikan yang muncul di masyarakat sehingga menyebabkan masyarakat untuk membeli segala hal secara berlebihan. Hal tersebut tidak hanya akan merugikan para dokter dan perawat yang bekerja namun masyarakat yang menerima perawatan medis tersebut karena apabila para dokter dan perawat menderita hal yang sama, seperti yang sudah terjadi, akibat minimnya perlengkapan medis yang dimiliki oleh rumah sakit rujukan pemerintah maka siapa yang akan merawat pasien penderita COVID-19.
  3. Penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter, Bank Dunia menyarankan untuk memberikan perawatan secara gratis. Indonesia belum menerapkan hal tersebut sehingga muncul beberapa kasus pasien yang didiagnosa menderita COVID-19 namun pergi dari rumah sakit tersebut akibat tidak mampu untuk membayar biaya perawatan yang akan dibebankan kepada pasien.
  4. Tingkatkan kerja sama, pemerintah harus mulai menjalin kerja sama dengan perusahaan swasta, terutama yang berkaitan dengan produk medis, untuk bersama menghadapi pandemi virus corona.

Bapak Presiden Joko Widodo menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau social distancing di Indonesia. Pembatasan sosial berskala besar merupakan pembatasan kegiatan tertentu dalam suatu wilayah untuk mencegah penyebaran suatu wabah penyakit. Mohammad Faisal, Pengamat Ekonomi dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, menganggap bahwa keputusan tersebut akan memberikan dampak ekonomi yang tidak terlalu besar dibanding dengan lockdown yang dilakukan di beberapa negara. Keputusan tersebut tentu memiliki dampak negatif yang menyatakan bahwa dampak dari wabah ini akan berlangsung dalam periode yang lama dibanding dengan lockdown. Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan bagaimana efek ekonomi di Indonesia dan sosial budaya masyarakat Indonesia yang tidak terbiasa dengan lockdown jika diberlakukan.

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan dana sebesar Rp 405,1 triliun yang ditambahkan ke dalam APBN 2020 untuk melakukan penanganan COVID-19. Dana tersebut akan dibagikan untuk pembelanjaan di bidang kesehatan sebesar Rp 75 triliun, perlindungan sosial sebesar Rp 110 triliun, insentif perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat sebesar Rp 70,1 trilliun, dan pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp 150 triliun. Dana tersebut sudah termasuk restrukturisasi kredit serta penjaminan dan pembiayaan dunia usaha khususnya UMKM.
Selain itu, harga minyak terus mengalami penurunan akibat pandemi virus corona. Penurunan harga minyak tersebut dikarenakan jumlah permintaan yang menurun cukup drastis disaat pandemi virus corona. Negara – negara di dunia mulai memberlakukan social distancing mulai dari transportasi darat hingga udara sehingga maskapai penerbangan, pemeran utama dalam penggunaan minyak secara banyak, mengurangi jadwal penerbangan. Namun, hal tersebut berbanding terbalik dengan Arab Saudi dan Rusia yang melakukan perang dengan menurunkan harga minyak dibandingkan dengan harga minyak Amerika Serikat (AS). Arab Saudi dan Rusia merupakan negara yang memiliki pasokan minyak yang besar. Rusia mengatakan tidak akan menghentikan produksi minyak dan akan menurunkan harga minyak, sedangkan Arab Saudi mengancam akan menurunkan harga minyak mereka karena tidak ingin Rusia menguasai pasar minyak di dunia. Hal tersebut membuat harga minyak AS yang baru menjadi puncak tertinggi mengalami penurunan hingga 68%.


Sumber :

Anisa Indraini. 2020. Mau Ada Pembatasan Sosial Skala Besar, Apa Efeknya ke Ekonomi?. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4958637/mau-ada-pembatasan-sosial-skala-besar-apa-efeknya-ke-ekonomi diakses 1 April 2020.

Danang Sugianto. 2020. Biaya Selamatkan Ekonomi dari Corona Capai Rp 112 Kuadriliun!. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4955348/biaya-selamatkan-ekonomi-dunia-dari-corona-capai-rp-112-kuadriliun diakses 1 April 2020.

Danang Sugianto. 2020. Rincian Uang Negara Rp 405 T untuk Lawan Corona. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4960463/rincian-uang-negara-rp-405-t-untuk-lawan-corona/2 diakses 1 April 2020.

Hendra Kusuma. 2020. Bank Dunia: Orang Miskin Bisa Bertambah 11 Juta karena Corona. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4959409/bank-dunia-orang-miskin-bisa-bertambah-11-juta-karena-corona/2 diakses 1 April 2020.


Herdi Alif Al Hikam. 2020. Harga Minyak Terus ANjlok Digerogoti Corona. https://finance.detik.com/energi/d-4959381/harga-minyak-terus-anjlok-digerogoti-corona/2 diakses 1 April 2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dampak COVID-19 terhadap Sektor TIK di Indonesia

Setelah fokus pada dampak bisnis secara umum, kali ini akan fokus pada dampak COVID-19 terhadap bisnis IT. Selain sektor perminyakan, ...