Setelah
fokus pada dampak bisnis secara umum, kali ini akan fokus pada dampak COVID-19
terhadap bisnis IT.
Selain sektor
perminyakan, terdapat sektor lain yang terkena dampak dari COVID-19 yaitu
Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Sektor tersebut akan mengalami
kekurangan supply chain atau rantai suplai dan kerugian yang disebabkan
karena penyebaran berita bohong, salah satunya terjadi di Inggris. Kebohongan tersebut
tentang bagaimana COVID-19 dapat menyebar melalui Menara Base Transceiver
Station (BTS) akibat sinyal 5G. Tidak hanya menara saja, pegawai yang bekerja mendapatkan ancaman gangguan ketika sedang bekerja melakukan instalisasi 5G
karena hal tersebut dianggap akan membunuh banyak orang jika diaktifkan. Berita
tersebut hadir dikarenakan China baru mengaktifkan 5G sebelum COVID-19
terdeteksi di Wuhan, China. National Medical Director NHS Stephen Powis dari
National Health Service, pemberi layanan kesehatan publik di Inggris, mengatakan
bahwa hal tersebut merupakan berita bohong karena tidak ada landasan ilmiah
antara kedua hal tersebut.
Jaringan
komunikasi yang baik menjadi kebutuhan utama di berbagai Negara untuk mendukung
kelancaran kegiatan yang sekarang harus dilakukan secara online, seperti
Work From Home (WFH), untuk membantu pemerintah dalam menekan penyebaran
COVID-19 agar tidak ada masyarakat yang terjangkit COVID-19. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate meminta semua operator telekomunikasi untuk memperkuat
jaringan mereka karena kualitas jaringan komunikasi internet merupakan salah
satu hal yang memperlancar WFH masyarakat. Menkominfo juga meminta para operator telekomunikasi untuk menyediakan produk dan
solusi yang mendukung kebijakan pemerintah untuk bekerja, belajar, dan ibadah
di rumah sesuai dengan kapasitas masing-masing operator. Para operator telekomunikasi juga diminta untuk melakukan optimasi,
pemeliharaan, dan perbaikan jaringan telekomunikasi beserta alat dan perangkat
telekomunikasi lain dengan tetap mematuhi kebijakan pemerintah terkait
pembatasan interaksi dan menjaga jarak aman. Salah satu operator yang telah
menerapkan kebijakan tersebut adalah Telkomsel dengan memberikan kuota gratis
sebesar 30 gigabytes (GB) untuk mengakses situs
e-learning masing - masing kampus di 130 perguruan tinggi di Indonesia, situs
Spada Indonesia milik Kemendikbud selama 30 hari tanpa biaya, dan platform
e-learning, seperti Quipper, Zenius, Cakap, Bahaso, dan Sekolahmu.
Pengamat telekomunikasi
Kamilov Sagala menyatakan bahwa dampak negatif COVID-19 terhadap bisnis IT di
Indonesia adalah keterhambatan suplai perangkat jaringan dan tenaga ahli dari vendor
yang berasa dari negara terdampak COVID-19. Kamilov juga menyatakan bahwa
dampak terbesar adalah potensi terhadap kenaikan biaya belanja untuk modal
infrastruktur jaringan dan operasional maintenance atau penjagaan sistem
operasional untuk mempertahankan layanan 7 x 24 jam. Kondisi ini membuat operator membutuhkan sejumlah insentif,
misalnya keringanan regulasi pajak, untuk mendukung pengembangan jaringan
hingga kemudahan dalam melakukan transformasi digital karena terdapat kenaikan
penggunaan internet yang harus ditanggung oleh operator seluler.
Selain dampak negatif, terdapat
dampak positif dari COVID-19 yaitu peluang untuk para operator seluler maupun
pengembang aplikasi lain untuk meningkatkan dan mengembangkan sarana internet
atau aplikasi agar mempermudah kebutuhan masyarakat dalam menjalankan aktifitas.
Salah satu aplikasi yang sangat popular saat ini adalah zoom. Sebuah aplikasi yang
menyediakan fitur untuk dapat berkomunikasi secara video maupun obrolan dengan
teks. Aplikasi ini dimanfaatkan oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia untuk
menunjang WFH. Meskipun sangat popular dan banyak digunakan, aplikasi ini
menuai kritikan karena terdapat kebocoran video yang tersimpan di cloud dan
tidak terlindungi oleh password sehingga dapat diakses oleh siapapun. Tak hanya
masyarakat yang menggunakan aplikasi tersebut tetapi Pemerintah Indonesia juga
ikut menggunakan aplikasi tersebut untuk menunjang kelancaran rapat – rapat penting
negara. Menkominfo menjamin bahwa penggunaan aplikasi zoom untuk rapat – rapat penting
negara akan aman dan terkendali di bawah kendali kantor sekretaris kabinet.
Tahun 2020 merupakan
tantangan bagi sektor TIK karena terjadi pergeseran aktifitas yang biasa
dilakukan secara nyata menjadi maya karena pandemi COVID-19. Pergeseran teknologi
ini mengubah pandangan tentang banyak hal mulai dari bisnis, inovasi teknologi,
hingga kultur dan struktur organisasi perusahaan.
Sumber :
Adi Fida Rahman. 2020. Menkominfo
Minta Operator Telekomunikasi Perkuat Jaringan demi WFH Lancar. https://inet.detik.com/telecommunication/d-4954299/menkominfo-minta-operator-telkomunikasi-perkuat-jaringan-demi-wfh-lancar diakses pada 7 April 2020.
Agus Tri Hayanto. 2020. COVID-19
Merebak di RI, Industri Telco Butuh Suplemen. https://inet.detik.com/telecommunication/d-4941617/covid-19-merebak-di-ri-industri-telco-butuh-suplemen diakses pada 7 April 2020.
Agus Tri Hayanto. 2020. Telkomsel
Gratiskan Internet 30GB Untuk Pelanggan Mahasiswa. https://inet.detik.com/telecommunication/d-4952012/telkomsel-gratiskan-internet-30gb-untuk-pelanggan-mahasiswa
diakses pada 8 April 2020.
Dythia Novianty. 2020. Dampak Virus
Corona Bagi Industri Telekomunikasi. https://www.suara.com/tekno/2020/03/17/095107/dampak-virus-corona-bagi-industri-telekomunikasi diakses pada 7 April 2020.
Sania Mashabi. 2020. Menkominfo
Pastikan Aplikasi Zoom untuk Rapat Kenegaraan Aman dari Kebocoran Data. https://nasional.kompas.com/read/2020/04/07/19015501/menkominfo-pastikan-aplikasi-zoom-untuk-rapat-kenegaraan-aman-dari-kebocoran?page=all#page3
diakses pada 8 April 2020.
Virgina Maulita Putri. 2020. Waduh!
Tower 5G Dibakar karena Hoax Virus Corona. https://inet.detik.com/telecommunication/d-4965793/waduh-tower-5g-dibakar-karena-hoax-virus-corona diakses pada 7 April 2020.