Minggu, 05 Januari 2020

Normalisasi pada Sistem Basis Data

Dalam menghasilkan tabel yang baik, hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah membuat ERD atau Entity Relationship Diagram. ERD dilakukan untuk membuat pemodelan terhadap data yang akan kita analisis. ERD akan membentuk entitas atau objek data kita, contoh entitas mahasiswa, hubungan antara data ialah relationship yang setiap data memiliki atribut atau pembeda dari lainnya, contoh dalam entitas mahasiswa ada atribut npm,nama,dan lain-lain. 
Setelah ERD dibuat, tahap berikutnya adalah normalisasi. Normalisasi merupakan teknik analisis data dengan mengorganisasikan atribut-atribut data sehingga terbentuk entitas yang tidak redudansi. Proses normalisasi merupakan metode formal yang mengidentifikasi relasi-relasi berdasarkan primary key dan ketergantungan fungsional diantara atribut-atribut. Teknik normalisasi digunakan untuk menguji relasi-relasi individu sehingga suatu basis data dapat dinormalisasikan ke tingkat manapun.
Proses normalisasi akan sangat membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap tabel di dalamnya dan mempercepat proses permintaan data. Sebelum melakukan normalisasi, terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu :
       1.     Temukan entitas-entitas utama dalam model data.
       2.     Temukan hubungan antara setiap entitas.
       3.     Tentukan atribut yang dimiliki masing-masing entitas.

Langkah-langkah normalisasi :
    
     1.  Bentuk Normal Pertama (1NF)
    Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal pertama apabila setiap atribut yang dimilikinya memiliki satu dan hanya satu nilai. Apabila ada atribut yang memiliki nilai lebih dari satu, atribut tersebut adalah kandidat untuk menjadi entitas tersendiri.


                                              Gambar 1. Entitas Buku

      2.  Bentuk Normal Kedua (2NF)
     Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal kedua apabila ia memenuhi bentuk normal pertama dan setiap atribut non-identifier sebuah entitas bergantung sepenuhnya hanya pada semua identifier entitas tersebut.

      3.  Bentuk Normal Ketiga (3NF)
     Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal ketiga apabila ia memenuhi bentuk normal kedua dan tidak ada satupun atribut non-identifying (bukan pengidentifikasi unik) yang bergantung pada atribut non-identifying lain. Apabila ada, pisahkan salah satu atribut tersebut menjadi entitas baru, dan atribut yang bergantung padanya menjadi atribut entitas baru tersebut.

Contoh :
Apabila dalam tabel mahasiswa, tahun_terbit, edisi, penerbit, dan penulis bergantung kepada judul_buku maka hal tersebut dapat dipisahkan dengan menjadikannya sebuah entitas baru.


Daftar Pustaka.
Hargo, Adhi. 2010. Normalisasi Database Menggunakan Logika Sederhana. URL : https://staff.blog.ui.ac.id/r-suti/files/2010/03/norm_database.pdf Diakses pada 5 Januari 2020.

Dampak COVID-19 terhadap Sektor TIK di Indonesia

Setelah fokus pada dampak bisnis secara umum, kali ini akan fokus pada dampak COVID-19 terhadap bisnis IT. Selain sektor perminyakan, ...